Kamis, 23 Juni 2022

Tugas 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

 

Tugas 3.3.a.10. Aksi Nyata

Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Oleh. Nurwahid
CGP Angkatan 4 Kabupaten Melawi
Provinsi Kalimantan Barat

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Segala Puji hanya Milik Allah, Atas segala limpahan Nikmat dan Karunia yang diberikan kepada kita semua, terkhusus kepada saya pribadi, karena sampai pada momen ini masih terus berupaya untuk menjadi insan pendidik guna melaksanakan tujuan pendidikan Nasional. Semoga kita semua diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari. Amiiin

sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan kita sebagai ummatnya, semoga selalu mendapatkan Syafaat dari beliau. Amin

Hari ini merupakan rangkaian kegiatan Aksi Nyata dari Modul 3.3 dalam Tugas Modul 3.3.a.10 tentag Pengelolaan Progra yang Berdampak Pada Murid. dan kegiatan ini saya lakukan di sekolah saya yakni SMP Negeri 7 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Profinsi Kalimantan Barat. Adapun Program yang dilakukan adalah "Program membaca murid yang menguatkan interaksi sosial  antara siswa di kelas secara positif, arif, dan bijaksana (Program Membaca Al-Qur’an bersama teman di kelas)".

Peristiwa/Fakta (facts)

Zaman modern saat ini informasi hadir dalam berbagai media dan menuntut kita agar melek terhadapnya dengan kemampuan literasi. Literasi dapat menjadi tolak ukur terhadap kemajuan suatu bangsa. Dengan budaya literasi dapat menjadikan bangsa Indonesia melahirkan sebuah generasi yang unggul dalam berbagai bidang. Dalam proses pendidikan disesuaikan dengan zamannya dimana penguasaan literasi adalah media yang efektif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan demi kemajuan kualitas pendidikan untuk masa depan. Literasi secara luas diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, berbicara serta kemampuan berfikir yang menjadi bagian elemen dari literasi. Literasi juga diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis dan kemelekwacanaan.

Pada dasarnya literasi Al-Qur’an berawal sejak diturunkannya wahyu Al-qur’an yang pertama yaitu Iqra‟ yang berarti bacalah. Istilah literasi selalu terkait dengan kemampuan membaca dan menulis, Berkaitan dengan hal ini makna literasi secara luas dijelaskan pula dalam Al-qur’an yang menunjukkan bahwa literasi dan Al-qur’an sangat berkaitan dimana literasi merupakan bagian dari pembelajaran Al-qur’an. Al-qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber ajaran utama dalam Islam. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam sebagai petunjuk bagi umat manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Umat Islam wajib mengimani, mempelajari dan mengamalkan isi kandungan Al-qur’an. Dalam banyak pendapat bahwa Secara etimologi, Al-qur’an berasal dari bahasa Arab Qaraa yang artinya bacaan atau sesuatu yang dibaca.

Di Indonesia belajar Al-qur’an memberikan kemudahan tempat dan waktu, seperti belajar Al-qur’an yang dapat ditemukan di rumah, madrasah, masjid atau di tempat majelis ilmu lainnya. Namun berbeda halnya dengan sekolah umum, belajar Al-qur’an menjadi sesuatu yang bersifat terbatas sehingga kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya membaca dan mempelajari Al-qur’an serta kurangnya pengetahuan akhlak dikalangan pelajar. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi masa depan siswa sebagai penerus bangsa, siswa yang kurang memiliki pengetahuan keterbacaan dan akhlak yang kurang baik akan berdampak pula terhadap prestasi belajarnya. Salah satu hal yang dapat mendorong adanya budaya literasi agama Islam adalah dengan adanya kegiatan literasi Al-qur’an dikalangan pelajar yaitu dengan menumbuhkan kesadaran siswa dalam membaca dan mempelajari Al-qur’an sebagai pedoman hidup sehingga membimbing para siswa dengan pengetahuan akhlak berdasarkan Al-qur’an. Literasi Al-qur’an sangat berperan dalam menumbuhkan budaya baca dengan meningkatkan iman dan takwa serta akhlak mulia melalui pendidikan sekolah.

Fenomena yang terjadi di SMP Negeri 7 Nanga Pinoh. Dimana beberapa siswa disetiap kelas masih ada yang terbata-bata atau bahkan kurang mengetahui huruf Al-qur’an secara baik dan benar. Untuk itu, perlu adanya peningkatan kegiatan pemahaman terhadap Baca-Tulis atau disebut Literasi  Al-qur’an.  Program membaca murid ini dilakukan untuk menguatkan interaksi sosial  antara siswa di kelas secara positif, arif, dan bijaksana (Program Membaca Al-Qur’an bersama teman di kelas). Program yang berdampak pada murid adalah program yang mampu memingkatkan keberpihakan kepada murid, menguatkan apa yang kita miliki,mengajarkan dan mendorong anak untuk melakukan kegiatan yang bermakna untuk murid dan mengimplementasikan kepemimpinan murid dalam setiap kegiatan belajarnya. Menumbuh Kembangkan Kepemimpinan murid, akan tercipta budaya dan sikap-sikap positif yang tercipta dari kemandirian Murid, Kreatif dan Gotong royong serta berkebinekaan global melalui budaya Literasi Al-Qur'an di Lingkungan Sekolah.

Hari ini kita dihadapkan pada masalah Budaya Membaca anak yang menurun Terkhusus Membaca Al-Qur'an utamanya dirumah dan di sekolah. Karena Karakteristik Lingkungan yang Flural akan Budaya dan adat Istiadat, maka penting untuk menanamkan pengetahuan dan pemahaman terhadap AL-Qur,an. Program ini dilakukan 15-30 menit setiap pembelajaran PAIdan PB dilakukan. Dimana siswa diberikan Pilahan untuk membaca Ayat-ayat Al-Qur'an dan melakukan Tela'ah Terhadap Terjemahan dengan menuliskan poin dan pesan penting dari setiap ayat yang mereka baca. Hal ini tentu dilakukan dengan tujuan agar murid terbiasa membaca Al-Quran, mereka juga mengetahui dengan Terampil memaknai maksud serta pesan dari setiap ayat yang mereka baca dan menyampaikan hasil catatan yang sudah dilakukan siswa terhadap siswa lain didepan kelas.

Setiap perbuatan tentu ada harapan ataupun tujuan yang akan terus dipegang utamanya hal yang berkaitan dengan Nilai-nilai Religius, akhlakul karimah dan Keistiqomahan guru dan murid. Adapun program ini merupakan Program membaca murid yang menguatkan interaksi sosial  antara siswa di kelas secara positif, arif, dan bijaksana (Program Membaca Al-Qur’an bersama teman di kelas). Oleh karena itu, alasan saya memilih aksi tersebut adalah disarkan kepada dan dengan Alasan karena:

  1. Dengan adanya kegiatan literasi Al-Qur'an dikalangan Siswa, hal ini bertujuan untuk dapat menumbuhkan kesadaran siswa dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
  2. Literasi Al-Qur'an juga sangat berperan dalam menumbuhkan budaya baca dengan meningkatkan iman dan taqwa serta ahlak mulia melalui pendidikan sekolah.

 

Melakukan Sosialisasi Program sekaligus Persetujuan Kepada Kepala Sekolah

Meminta Pendapat, Saran dan masukan kepada Teman Sejawat
Berkaitan dengan Realisasi Program


Kegiatan Membaca Al-Qur'an di kelas VIII
Membaca Ayat dan Surah Sesuai dengan Keinginan dan Kebutuhan Murid

Siswa Melakukan Analisis Makna dari Surah dan Ayat 
yang mereka Pilih sesuai dengan Kebutuhan Murid


Perasaan (feelings)

Dalam menjalankan Aksi Nyata modul 3.3.a.10 ini, di SMP Negeri 7 Nanga Pinoh, bukan hanya sebagai pemenuhan Tugas Modul 3.3, melainkan betul-betul sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan. Ini merupakan Program membaca murid yang menguatkan interaksi sosial  antara siswa di kelas secara positif, arif, dan bijaksana (Program Membaca Al-Qur’an bersama teman di kelas), Oleh karena itu, perasaan saya dalam menjalankan kegiatan ini yang pertama Senang  karena sudah banyak belajar dalam Modul ini dan dapat menerapkannya meski tentunya belum dengan baik dan sempurna. Selain itu, saya dapat mempraktikan dan mengetahui tentang Pengelolaan Program yang berdampak kepada murid, yang efektif dan efesien serta dilakukan dengan berbagai proses matang dengan harapan program demi program yang dilakukan dapat bermanfaat utuk guru, murid dan lingkungan serta sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan. Yang ke dua saya belajar lebih peka terhadap situasi dan kondisi disekolah, lebih belajar tentang kemampuan siswa, apa yangterbaik bagi dirinya dengan caranya sendiri. Disisi lain saya merasakan kehawatiran dan sedih karena masih menemukan siswa yang belum baik dalam membaca Al-qur’an.

 

Pembelajaran (Findings)

Pembelajaran yang saya dapatkan dalam Aksi Nyata ini, yaitu Program membaca murid yang menguatkan interaksi sosial  antara siswa di kelas secara positif, arif, dan bijaksana (Program Membaca Al-Qur’an bersama teman di kelas). Dalam program ini, saya dapat melakukan praktik secara langsung bagaimana mengelola dan menjalankan program kegiatan sekolah yang berdampak kepada murid, dan dilakukan bersama-sama murid. Berdiskusi program dengan kepala sekolah dan teman sejawat dan melakukan refleksi terhadap kegiatan dan program yang dilakukan.  Selain itu saya memahmami bahwa selama ini kita (guru) terlalu egois dan merasa bahwa murid tidak memiliki jiwa memimpin dirinya dan selalu guru sebagai pengendali. Selain itu, saya dapat menerapkan Kepemimpinan Murid (Student Agency). Murid mendemonstrasikan “student agency”  ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya. Mulai hari ini, kita harus kembalikan fitrah murid yaitu belajar dengan kudratnya. Guru harus memberikan kesempatan terbuka dan seluas-luasnya kepada murid, untuk bereksplorasi dalam belajarnya serta memberikan kesempatan kepada murid untu meendorong Suara, Pilihan dan kepemilikan Murid dikelas.

Penerapan Kedepan (Future)

Agar pengetahuan yang sudah dipelajari terus menjadi Ilmu yang bermanfaat, tentu sesuai dengan Pepatah Arab mengatakan ”Al-Ilmu bila ‘Amalin Kas-Shajarin Bila Tsamarin”. Artinya: Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. Berkaitan dengan ini, tentuk saya akan menerapkannya dikemudian hari dan melakukan evaluasi kegiatan secara berkala, tentang efektif dan efesiensi program serta memberikan kesempatan kepada murid untuk pemilihan dan menyuarakan metode penerapan program sesuai dengan minat, bakat dan kepemilikan murid. Mengingat juga efesiensi waktu yang kurang, maka kedepannya program ini akan diagendakan di luar jam belajar (setelah Sholat Zuhur) sesuai dengan permintaan Murid mulai dari kelas VII, VIII dan Kelas IX.


Berikut Dokumentasi Kegiatan Program


Bimbingan Bersama GPAI dan PB bagai siswa yang belum lancar

Bimbingan Antar Teman dan Tadarus bersama







Kegiatan Penyampaian hasil Belajar siswa dalam menemukan Makna dan Pelajaran 

yang terkandung didalam Al-qur'an dan Surah yang mereka Pilih

Demikian Rangkaian Program Aksi Nyata Modul 3.3.A.10 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid, yang sudah saya terapkan di sekolah. Tentu berharap kegiatan ini terus Istiqomah dilakukan di sekolah agar murid merasakan pembiasaan diri dalam menjaga dan memaknai Al-Qur'an, baik itu disekolah maupun dirumah.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas 3.3.a.10 Aksi Nyata- Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

  Tugas 3.3.a.10. Aksi Nyata Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid Oleh. Nurwahid CGP Angkatan 4 Kabupaten Melawi Provinsi Kalimanta...